Ini Daftar 5 Paket Proyek Jalan Sulsel 2025-2027

Perintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) mulai serius memperhatikan kondisi jalan provinsi.

Lima paket proyek jalan sedang dilelang pengerjaan.

“Nilainya itu untuk tiga tahun (multiyears) beda-beda,” jelas Kepala Bidang Preservasi Jalan, Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Irawan pada Jumat (1/8/2025).

Untuk paket satu pagu anggarannya Rp500 miliar.

Paket satu meliputi Jl Hertasning hingga Jl Aroepala di Kota Makassar.

Kemudian berlanjut arah Jl Tun Abdul Razak hingga ke Jl HM Yasin Limpo Gowa arah poros Malino.

Lanjut poros Bili-Bili arah Malino, Malino – Tondong Sinjai sampai ke Tanete – Tana Beru (Bulukumba).

“Sekarang sudah mulai prosesmi kalau di Pokja, kalau misalnya sudah tender, insyaallah berlanjut mi terus sampai tiga tahun ke depan,” ujar Irawan.

Kemudian paket dua, nilainya Rp300 miliar.

Paket dua meliputi wilayah Takalar – Gowa.

Jadi mulai dari Barombong, Panciro, Galesong, Pattallassang.

Kemudian masuk ke Malakaji, Jeneponto. Dari arah Malakaji, Sapaya.

Paket tiga kisaran Rp500 miliar fokus wilayah Sidrap, Pinrang, Soppeng.

“jadi mulai dari Soppeng mengarah Sidrap, Sidrap ke Rappang, Rappang ke Pinrang Paleteang Lebereng sampai Enrekang,” lanjutnya.

Paket empat disiapkan anggaran Rp 600 miliar untuk ruas Pekkae, Takkalalla, mengarah ke Wajo.

Lanjut di daerah Wajo arah ke Salo Peneki, turus ke Cabbengnge, serta sekitar Anabanua.

Paket lima juga disiapkan anggaran Rp 500 miliar.

Fokus pengerjaan di Bone l, khususnya ujung Lamuru, Palattae, Tana Batue, Sanrego ke arah Sinjai.

Lalu ujung Lamuru ke Takkalalla sama Pangkep arah Parigi.

Diantara lima paket ini, perbaikan Jl Hertasning – Aroepala menyita perhatian.

Sebab ruas jalan ini bertahun-tahun dikeluhkan masyarakat.

Pakar Transportasi Prof Lambang Basri menilai perbaikan ruas Jl Hertasning – Aroepala sudah selayaknya mendapat perhatian lebih serius.

“Memperbaiki ruas hertasing itu diperlukan bukan hanya perbaikan sementara seperti paving block. Tapi pertama perbaikan kapasitas. Itukan arus lalu lintas tinggi, variatif, semua kendaraan ringan sampai berat itu lewat disitu,” jelas Prof Lambang Basri.

Secara umum, Prof Lambang Basri melihat kondisi lebar jalan perlu dipertahankan.

Hanya saja dibutuhkan penataan terhadap pedagang maupun ruko-ruko di sepanjang jalan.

“Bagaimana lebar jalan itu dipertahankan. pedagang kaki lima diatur supaya tidak sembarang orang singgah. Tempat parkir juga karena itu mengurangi jalan,” Jelas Prof Lambang Basri.

Terkait spesifikasi jalan, Prof Lambang Basri menilai pemerintah harus memperhatikan potensi banjir.

Ruas jalan Hertasning – Aroepala disebutnya cukup rawan tergenang air saat musim hujan.

“jadi butuh perbaikan kondisi dengan dilabeling sebatas tinggi banjir biasanya lalu kemudian ditentukan apakah beton atau aspal,” katanya.

Sejalan dengan itu, perbaikan drainase sepanjang jalan harus juga diperhatikan.

Kehadiran beberapa kanal disepanjang jalan menurutnya bisa membantu mengurangi potensi genangan hingga banjir. Sebab arah drainase sudah jelas terhubung ke kanal.

Terkait rencana pengerjaan long segment, Prof Lambang Basri menilai spesifikasi jalan di ruas poros Malino harus lebih tahan terhadap kendaraan berat.

Spesifikasi jalan disebutnya tidak boleh disamakan dengan ruas jalan umum dilalui roda empat maupun roda dua.

“Itu jalan sampai Malino itukan dilalui kendaraan berat spesifikasi disitu harus mampu dilalui kendaraan berat.

Jangan jalan normal seperti beban ganda standar 8,16 ton itu idealnya disana sudah 10 ton. Meski jalan provinsi secara potensi bisa kalahkan nasional,” jelasnya.

Satu catatan penting bagi Prof Lambang Basri terkait kebijakan penempatan U-Turn.

U-Turn selama ini menjadi sumber kemacetan di ruas Jl Hertasning – Aroepala.

Baik itu U-turn depan Kantor PLN Sulselrabar, depan Aroepala Street Food hingga tepat depan perbatasan Gowa – Makassar.

Prof Lambang Basri menyarankan dibangun skema bundaran untuk mengurangi kemacetan imbas U-turn.

“Terpenting hitung baik-baik dimana posisi U-turn yang baik. Dimana posisi putar balik arah. Itu ada solusi yang baik disana ada perumahan Citraland, depan situ dibuat bundaran untuk memperbaiki pemmutaran balik arah dan lalu lintas. Disitu juga bisa dibuat taman, tugu, air mancur jadi secara view bagus,” tegasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *